Seven Ways to Love ( 7 Cara Bercinta)

What love is?
Love is an emotion of a strong affection and personal attachment.
Love is also said to be a virtue representing all of human kindness, compassion, and affection —"the unselfish loyal and benevolent concern for the good of another".
Love may describe compassionate and affectionate actions towards other humans, one's self or animals.

Apa yang Alkitab deskripsikan tentang cinta (baca: kasih)?
1 Korintus 13: 4-7 mengatakan hal itu dengan jelas.
Kasih itu:

  1. sabar
  2. murah hati
  3. tidak cemburu
  4. tidak memegahkan diri
  5. tidak sombong
  6. tidak melakukan yang tidak sopan
  7. tidak mencari keuntungan diri sendiri
  8. tidak pemarah
  9. tidak menyimpan kesalahan orang lain
  10. tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran
  11. menutupi segala sesuatu
  12. percaya segala sesuatu
  13. mengharapkan segala sesuatu
  14. sabar menanggung segala sesuatu


Ada 14 hal yang Alkitab katakan tentang tidakan kasih. Bukan hanya satu atau dua tindakan nyata. Tapi rasul Paulus mendeskripsikan 14 tindakan nyata yang harus dilakukan apabila kita memiliki kasih.

Nah, sekarang, bagi kita yang hidup di Indonesia, apa sih makna cinta?
Akhir-akhir ini dunia hiburan kita sering diisi oleh tayangan sinetron yang bertema cinta. Namun, sayang sekali, tema yang disuguhkan adalah tema cinta negatif, bukan yang positif. Misalnya perselingkuhan.

Suatu hari, saat saya sedang membaca artikel, di bagian bawah artikel itu muncul suatu link untuk membaca artikel lain. Artikel itu adalah sebuah video yang berjudul "7 Cara Bercinta".
Karena penasaran dengan judul yang agak-agak tidak lazim tersebut, maka saya buka saja videonya.
Ternyata itu adalah sebuah film pendek dari Indie Festival yang disutradarai oleh Astrid Tiar.

Setelah saya saksikan, film itu menyimpan banyak hal bermakna.
Salut dengan anak bangsa, yang mampu menghasilkan film-film yang aktual (sesuai dengan realitas bangsa Indonesia saat ini) namun tidak memojokkan. Malahan memberikan suatu ending yang baik dan perlu dijadikan bahan renungan untuk kita semua.

Berikut ini sedikit saya sharingkan apa yang saya peroleh dari film tersebut:

Cerita diawali dengan tokoh wanita yang bernama Fifi. Seorang carrier woman yang berpenampilan apa adanya, alias polos.
Lalu ada 7 hal yang dijadikan dasar dalam "bercinta", yaitu:

1. Opportunity (Kesempatan)
Semua hal selalu diawali dengan kesempatan atau peluang. Begitu juga halnya dengan hubungan antara 2 insan. Selalu bermula dari adanya kesempatan. Kesempatan untuk bertemu di lift kantor, kesempatan untuk chatting di social media.
Dalam kehidupan sehari-hari, ada kesempatan untuk bertemu di halte, di kereta, di kampus, di kantor, dan lain-lain.
Namun, kesempatan hanya akan berlanjut ke tahap berikutnya apabila ada tanggapan. Tanpa tanggapan, kesempatan hanyalah sebuah kesempatan.

2. Instincts (Naluri)
Apabila kesempatan disambut baik, maka timbullah yang dinamakan naluri.
Contohnya si Fifi. Yang tadinya ke kantor dengan dandanan natural (baca: polos), tiba-tiba menjadi seorang wanita yang bingung harus pakai baju apa di pagi hari, full make-up, semprot parfum biar wangi, ganti gaya sisiran.
Intinya, berusaha mempercantik diri.
Tujuannya, agar lebih menarik perhatian.

3. Desire (Hasrat)
Dari sebuah kesempatan yang mendapatkan tanggapan, akan timbul sebuah naluri.
Dari naluri, akan terbangkitkan hasrat.
Hasrat untuk tidak berhenti sampai di situ, untuk mendapatkan sesuatu yang lebih lagi.
Memberikan perhatian lebih dari yang sewajarnya, chatting ke arah yang lebih intim, dan lain-lain.

4. Trust (Kepercayaan)
Karena adanya hasrat membara, maka timbullah suatu kepercayaan. Percaya untuk melakukan sesuatu yang lebih mendalam, misalnya menggunakan kata-kata mesra, bersentuhan badan, menggandeng, memeluk.
Intinya, mulai berani membuka diri untuk hal-hal yang sifatnya lebih pribadi.

5. Togetherness (Kebersamaan)
Hati-hati. Terbuka terhadap hal-hal pribadi berarti akan membuka peluang untuk sebuah kebersamaan.

6. Lust (Hawa Nafsu)
Dan kebersamaan yang terus diasah, akan semakin tajam dan dalam. Dan dapat membawa kepada hawa nafsu.
Tidak dapat dipungkiri, nasfu merupakan salah satu dorongan yang ada di dalam diri manusia.
Namun, bagaimana kita menempatkan diri adalah kuncinya.
Semua berawal dari sebuah hal kecil...kesempatan. Kesempatan alias peluang yang disambut dengan tangan terbuka, dapat membawa kepada hal-hal lain yang sifatnya semakin dalam. Dan dapat pula berakhir pada hawa nafsu.

7. Heartiness (Keikhlasan)
Ada satu hal yang sangat berguna untuk menghindari kita terjebak sampai dengan ke hawa nafsu.
Intinya hanya satu, keikhlasan.
Ikhlas untuk menerima diri kita apa adanya...dari mana kita berasal, siapa orang tua kita, keinginan diri untuk memiliki saudara yang tidak mungkin tercapai.
Ikhlas untuk menerima kekasih kita apa adanya...itu adalah sebuah proses untuk mengenal diri kekasih kita.
Ikhlas untuk menerima suami kita apa adanya, walaupun dia hard worker, cuek, dll....bagaimanapun dia adalah suami yang telah kamu terima untuk menjadi nahkoda kapal kehidupan rumah tanggamu.
Ikhlas untuk menerima istri kita apa adanya, walaupun ketika kita bangun tidur dia hanya menggunakan daster, ketika kita pulang kerja dia tetap menggunakan daster.... bagaimanapun dia adalah istri yang telah kamu pilih untuk mendampingi sisa hidupmu.
Intinya, JUJUR, TERBUKA, MENERIMA, dan BERSYUKUR selalu.
Bukan tanpa sebab Tuhan memberikan hal-hal tersbut bagi kita. Ia ingin, agar kita dapat menjadi saksi-saksiNya, memuliakan namaNya lewat kesaksian hidup kita.


Semoga apa yang saya sharingkan dapat memberikan sedikit pencerahan kepada adik, saudara, dan teman.
Untuk selalu mengucap syukur dalam setiap hal. Menerima gambar diri kita apa adanya. Selalu menjaga hati, pikiran, dan perasaan kita dalam kekudusan.
Dan biarkan tangan Tuhan yang penuh cinta menorehkan setiap warna kebaikan dengan sapuan kuasNya yang lembut. Hingga nanti akan tercipta sebuah gambar yang indah. Gambar dari Sang Ilahi.



Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Efesus 2:10






Comments